Manajemen Resiko ISO 31000 : 2018


Latar Belakang Manajemen Resiko

Sebuah versi baru dari ISO 31000 dipublikasikan pada Februari 2018 menggantikan Pedoman Manajemen Risiko sebelumnya ISO 3100:2009. Mengingat ancaman risiko yang terus tumbuh pada pemerintahan, organisasi, dan masyarakat, bagaimana standar ini membantu menjadikan masa depan kehidupan dan bisnis kita menjadi lebih aman ?



10 tahun lalu, ruang rapat bank dan lembaga keuangan di seluruh dunia bergetar heboh karena mendengar jatuhnya nama-nama bergengsi seperti Lehman BrothersBear Stearns, dan Northern Rock. Akibat dari krisis keuangan global tersebut masih dapat terasa di beberapa bisnis-bisnis keluarga, pemerintahan, dan industri.

Yang terbaru Area Jabodetabek, serta sebagian Banten dan Jawa Barat mengalami kondisi listrik padam sejak Minggu (4/8/2019) mengakibatkan kerugian Trilyunan Rupiah

Perhatian dunia telah tertuju pada risiko dan bahayanya, bagaimana cara menanganinya, mempersiapkankannya, atau bahkan memanfaatkannya dan belajar darinya. Dalam dunia yang semakin kompleks dan saling terhubung ini, pertanyaan-pertanyaan tersebut sekarang menjadi lebih relevan dan bahkan penerapannya menjadi lebih dibutuhkan.


Bagaimana cara mengelola risiko

Kelompok kerja ISO yang mengembangkan standar manajemen risiko ISO 31000 yang dipublikasikan sebagai standar pada 2009. Risiko menjadi bagian yang tetap ada dalam setiap aktivitas. Dan dapat dikatakan bahwa krisis keuangan global dihasilkan dari kegagalan para dewan komisaris dan manajemen eksekutif untuk mengelola risiko secara efektif. ISO 3100 diharapkan dapat membantu industri, perdagangan baik yang bersifat umum maupun khusus untuk dapat bangkit dari krisis tersebut dengan percaya diri.

Risiko tentu saja dapat muncul dari berbagai macam sumber, ketidakpastian pasar keuangan, ancaman dari kegagalan proyek (selama desain, pengembangan, atau produksi), kewajiban hukum, risiko kredit, kecelakaan, ataupun bencana alam. Risiko-risiko tersebut tentu saja juga dapat memakan korban dengan jumlah besar dari sisi keuangan. Lihatlah pada kerusakan dan kehilangan nyawa yang disebabkan oleh badai Irma di Caribbean dan banjir dahsyat di India dan Bangladesh.

Mengubah risiko menjadi peluang

Pelajaran mengenai risiko dipelajari dengan cara yang berat. Tapi dari pelajaran tersebut disadari bahwa risiko dapat diubah menjadi peluang. Di Jepang contohnya, ancaman gempa bumi dan topan yang datang terus menerus telah membawa mereka pada pengembangan salah satu sistem manajemen darurat tercanggih di dunia. Pengembangan tersebut kemudian dimanfaatkan untuk tujuan pertahanan rudal. Pihak pemerintahan mereka juga sekarang mampu mengirim pesan kepada semua ponsel di negara tersebut serta menginterupsi siaran televisi dan broadcast radio.

Untuk mencapai tantangan yang beragam ini, organisasi besar dan kecil di seluruh dunia telah menyadari betapa pentingnya mengintegrasikan manajemen risiko pada strategi bisnis mereka. Sesuai hal ini, cakupan umum pada ISO 31000 sebagai standar pertama pada keluarga manajemen risiko tidak dikembangkan untuk kelompok industri tertentu saja, tapi ditujukan untuk menyediakan panduan dan struktur penerapan terbaik pada semua jenis operasi yang membutuhkan manajemen risiko.

Sejarah Singkat Perkembangan Standar Manajemen Risiko

Sebelum menulis panjang lebar sepertinya penulis perlu sedikit menyegarkan ingatan kembali tentang sejarah singkat perkembangan standar manajemen risiko

1995 : Australia dan slandia baru menerbitkan standar risiko pertama di dunia
1997 : Kanada yg menerbitkan standar manajemen risiko
2001 : jepang menyusul menerbitkan standar manajemen risiko
2002 : profesi manajemen risiko di Inggris menerbitkan panduan manajemen risiko (AIRMIC, IRM, ALARM)
2004 : COSO menerbitkan panduan mengenai integrated risk management frame work terbit di USA
2009 : ISO menerbitkan ISO 31000:2009 risk management - principle and guidelines
2017 : COSO menerbitkan revisi panduan mengenai manajemen integrating wit strategy and performance
2018 : Revisi ISO 31000 yang pertama sejak tahun 2009 menjadi ISO 31000:2018



tujuan dari manajemen risiko adalah menciptakan dan melindungi nilai. tentu saja kalimat ini membutuhkan penjelasan terlebih ada kalimat tambahan "manajemen risiko meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dam mendukung pencaiapaian sasaran" kalimat tersebut bersifat imperatif yang memiliki arti bila tidak terpenuhi maka penerapan manajemen risiko dianggap gagal.

keberhasilan mengintegrasikan manajemen risiko kedalam perencanaan strategis adalah diperolehnya keseimbangan penawnaganan antara sasaran strategis organisasi, pencapaian kinerja dan risiko terkait. selain itu manajemen risiko strategis dapat memabntu perusahaan menghindari kemungkinan untuk melewatkan mengenali suatu risiko sehingga dapat membantu manajemen mengambil tindakan cepat untuk mengatasi risiko yang mungkin terjadi.

manajemen risiko strategis dimulai dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi bagaimana berbagai macam peristiwa dan skenario yang mungkin akan berdampak pada pelaksanaan strategi bisnis, termasuk dampak akhir pada pencapaian nilai- nilai perusahaan.

jadi keseimpulannya tujuan
manajemen risiko adalah ;
·         penciptaan nilai trtinggi bagi organisasi adalah tercapaianya visi organisasi yang mengandung misi dan nilai-nilai yang dianutnya
·         Tujuan manajemen risiko dapat tercapainya secara peripurna bila manajemen risiko di integrasikan dengan proses perencanaan strategis dalam upaya untuk mencapai visi
·         ini berarti manajemen risiko harus di integrasikan pada tiap tahapan tanpa kecuali, walaupun fokusnya pada impplementasi dan eksekusi strategis
·         dengan demikian pula manajemen risiko terlibat dalam proses pencapaian nilai/visi organisasi sesuai tujuannya untuk menciptakan dan melindungi nilai.

itu berarti "manajemen risiko meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian sasaran"

Skema manajemen risiko pada ISO 31000:2018 adalah terdiri dari 3 elemen :
1.     Penciptaan dan perlindungan nilai (value creation and protection) ini dalam elemen prinsip (principle)
2.     Kepemimpinan dan komitmen (leadership and commitment) ini dalam elemen kerangka kerja (framework)
3.     Pencatatan dan pelaporan (recording and reporting) ini masuk dalam elemen proses (process)

berikut penjeleasan dari element Prinsip yaitu Penciptaan Nilai dan Perlindungan Nilai ;
  • TERINTEGRASI
    MR bagian terpadu dari semua giat organisasi
  • TERSTRUKTUR DAN MENYELURUH
    Pendeketan yg menyeluruh dan konperhensif pada manajemen risiko memberikan hasil yg konsisten dan rapat dibandingkan
  • DISESUAIKAN DGN KEBUTUHAN PENGGUNA
    Kerangka kerja dan proses MR hrs disesuaikan dgn pengguna dan sebandingan dgn kontek Int dan Ext juga terhadap sasaran
  • INKLUSIF
    Keterlibatan pemangku kepentingan secara memadai dan tepat waktu, akan membuat mereka mau berbagi pengetahuan dan eprsepsinya untuk menjadi bahan pertimbangan
  • DINAMIS
    Risiko dapat muncul, berubah, hilang ktika terjadi perubahan konteks internal / ekternal . MR akan mengantisipasi, memindai, memahami serta menangani perubahan dan perisitiwa yang terjadi secara memadai dan tepat waktu
  • INFORMASI TERBAIK YANG TERSEDIA
    Masukan bagi manajemen risiko berdasarkan informasi histori dan informasi terkini dan juga prediksi atau harapan kedepan. MR secara tegas menyatakan memahami keterbatasan dari informasi yg tersedia dan jug aketidak pastian y gmelekat paada informasi dan harapan tersebut.
  • FAKTOR BUDAYA DAN MANUSIA
    Budaya dan perilaku manusia sangat mempengaruhi penerapan seluruh aspek manajemen risiko pada setiap tingkatan
  • PERBAIKAN BERKESINAMBUNGAN
    MR melakukan perbaikan terus menerus berdasarkan pengalaman dan pembelajaran. 



ISO 31000 : 2018 adalah panduan penerapan risiko yang terdiri atas tiga elemen: prinsip (principle), kerangka kerja (framework), dan proses (process). Prinsip manajemen risiko adalah dasar praktik atau filosofi manajemen risiko. Kerangka kerja adalah pengaturan sistem manajemen risiko secara terstruktur dan sistematis di seluruh organisasi. Proses adalah aktivitas pengelolaan risiko yang berurutan dan saling terkait.


Secara umum, ISO 31000:2018 menyederhanakan versi 2009. Hal itu langsung terlihat antara lain dari nama yang berubah dari “principles and guidelines” menjadi hanya “guidelines” serta dari jumlah halaman yang menyusut dari 24 halaman menjadi 16 halaman. Diagram yang menggambarkan hubungan prinsip, kerangka kerja, dan proses manajemen proses pun berubah. Pada versi 2009, prinsip, kerangka kerja, dan proses digambarkan sebagai rangkaian unsur yang berurutan, sedangkan pada versi 2018 ketiga bagian ini digambarkan sebagai sistem terbuka yang saling berkaitan.

Prinsip manajemen risiko berubah dari 11 prinsip pada versi 2009 menjadi 1 tujuan (purpose) dan 8 prinsip pada versi 2018. Satu prinsip, yaitu “penciptaan dan pelindungan nilai”, diubah menjadi tujuan manajemen risiko. Dua prinsip, yaitu “bagian pengambilan keputusan” dan “secara eksplisit menangani ketidakpastian”, dihapus. Delapan prinsip lain disederhanakan pernyataannya menjadi (1) terintegrasi, (2) terstruktur dan komprehensif, (3) disesuaikan, (4) inklusif, (5) dinamis, (6) informasi terbaik yang tersedia, (7) faktor manusia dan budaya, serta (8) peningkatan sinambung. Gambar lebih detail proses manajemen risiko ISO 31000:2018 dapat dilihat 


Kerangka manajemen risiko berubah dari 5 komponen pada versi 2009 menjadi 6 komponen pada versi 2018. Komponen “mandat dan komitmen” diubah menjadi “kepemimpinan dan komitmen” dan dipindahkan letaknya menjadi di pusat komponen lainnya. Komponen “integrasi” ditambahkan sebagai komponen yang mengawali komponen lain. Empat komponen lain disederhanakan pernyataannya menjadi (1) perancangan, (2) implementasi, (3) evaluasi, dan (4) perbaikan. Gambar lebih detail kerangka kerja manajemen risiko ISO 31000:2018 dapat dilihat 




Proses manajemen risiko relatif tidak berubah. Proses “penetapan konteks” diubah namanya menjadi “lingkup, konteks, dan kriteria”. Proses “pencatatan dan pelaporan” dicantumkan secara eksplisit di dalam diagram setelah sebelumnya hanya ada pada bagian teks pada versi 2009. Gambar lebih detail proses manajemen risiko ISO 31000:2018 dapat dilihat 

ISO 31000:2018 menekankan tujuan manajemen risiko, yaitu menciptakan dan melindungi nilai. Tujuan itu diwujudkan dengan (1) meningkatkan kinerja, (2) mendorong inovasi, dan (3) mendukung pencapaian sasaran. Manajemen risiko adalah bagian dari tata kelola (governance) dan harus terintegrasi di dalam proses organisasi. Penerapan manajemen risiko memerlukan kepemimpinan dan komitmen dari manajemen puncak, serta keterlibatan aktif dari semua anggota organisasi.





In House Training Manajemen Resiko Dalam Implementasi ISO/IEC 17025:2017 … klik DISINI